Beberapa definisi riset telah diuraikan pada bahasan sebelumnya What Is Researh – Penelitian (link
judul ini). Ada banyak konsep yang masih harus
banyak dibahas agar pemahaman kita bisa komprehensif. Too many, but step by
step to arrive at comprehensive understanding. Karena begitu luasnya
pembahasan, agak sulit untuk menentukan urutan penulisan mengenai riset.
Setelah mengenali
karakteristik penelitian, hal berikutnya yang perlu dipahami yakni proses atau
tahapan yang harus ditempuh dalam penelitian. Mengenali gambaran umum proses
penelitian akan meyakinkan bahwa penelitian bukan hal mudah untuk dikerjakan
bahkan untuk dipelajari. So be focus
Tahapan umum penelitian
:
1. Penentuan Masalah Penelitian
2. Tinjauan Informasi Dasar/Literatur
3. Mempersempit masalah/ memperjelas
perumusan masalah
4. Mengembangkan Hipotesis
5. Mempersiapkan desain penelitian
6. Mendefinisikan desain
sampel/populasi
7. Membuat rencana instrumentasi
8. Analisis Data
9. Uji Hipotesis dan pembahasan
10. Kesimpulan dan saran
11.
Penyiapan
Laporan
Penjelasan lebih lanjut
atas masing-masing tahapan ini sebagai berikut:
I.
Penentuan
Masalah Penelitian
Penelitian dimulai pada masalah. Jadi
langkah awal dalam melakukan riset adalah melakukan perumusan topic masalah (Research question). Hal ini akan menjadi
fokus peneliti,
Masalah tersebut selanjutnya ingin
dipecahkan oleh peneliti melalui penelitian.
II.
Tinjauan
Informasi Dasar/Literatur
Setelah perumusan masalah (topic),
muncul pertanyaan seberapa paham kita akan masalah tersebut?. Apakah riset kita
luas atau sempit?
Bagaimana mungkin kita bisa memecahkan
sebuah masalah tanpa pengetahuan atas masalah yang akan dipecahkan
Tinjauan literature dimaksudkan untuk
melengkapi dan menambah wawasan peneliti atas masalah yang akan dikaji. Melalui
tinjauan literature, Peneliti dapat mengidentifikasi :
- penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
atas masalah yang sama
-
bagaimana penelitian tersebut dilakukan
-
kesimpulan apa yang dikemukakan peneliti
sebelumnya.
- mendapatkan gambaran mengenai besarnya
masalah yang dihadapi, konsekuensi yang bisa ditumbulkan dan strategi untuk
solusinya,
-
Aspek apa yang beum masuk dalam
penelitian sebelumnya
Dalam cara ini maka peneliti dapat
berteori sesuai dengan lingkup permasalahan. Dengan berteori itu maka peneliti
dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan.
III.
Mempersempit
masalah/ memperjelas perumusan masalah
Salah satu masalah dalam melaksanakan
riset adalah permasalahn riset yang telah dirumuskan memiliki cakupan yang luas
dan/atau sempit. Sulit meneliti suatu permasalahan yang cakupannya luas dalam
sebuah penelitian tunggal. Dalam kondisi
ini dikatakan proyek riset tidak feasible. Apakah cakupan permasalahan luas
atau sempit ? jawabannya bisa disimpulkan setelah melakukan tinjauan
literature.
Keluasan masalah penelitian terkait dengan Istilah dan konsep (terms
and concepts). Ini adalah kata atau frasa yang digunakan untuk tujuan
pernyataan tujuan riset atau deskripsi riset. Istilah dan konsep seringkali
akan berbeda pemaknaannya.
Pembaca dari disiplin berbeda bisa saja memaknai secara berbeda
sesuai dengan latar belakang pengetahuannya. Jadi agar tidak membingungkan,
istilah dan konsep terkait studi harus didefinisikan dengan spesifik. Disamping
untuk penyempitan/pemfokusan studi, peneliti bisa terarah dalam mengumpulkan
data yang diperlukan.
IV.
MENGEMBANGKAN
HIPOTESIS
Cakupan penelitian telah sempit, juga
istilah dan konsep terkait telah didefinisikan dengan jelas, tidak lagi multi
tafsir maka selanjutnya peneliti dapat dengan mudah dan tidak bingung menyusun
teorinya yang pada gilirannya dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat
digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan.
Jawaban terhadap permasalahan yang baru
menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Hipotesis ini hanya merupakan
jawaban sementara karena baru berdasarkan teori. Jawaban akhirnya adalah hasil
penelitian/ pembuktian atas hipotesis yang dibuat.
Dalam hal ini peneliti harus berpikir
rasional dalam mengkaji teori, postulat, dalil yang berkenaan dengan masalah
penelitian untuk mengajurkan hipotesis penelitian.
Untuk membuktikan hipotesis maka
peneliti melakukan pengumpulan data pada obyek tertentu. Inilah salah satu
perbedaanya dengan kegiatan penyelesaian masalah (problem solving). Mungkin
sebagian dari para pengambil keputusan hanya mengandalkan pada teori
(hipotesisis) yang sudah dipelajari dan diketahuinya dan meyakini bahwa
keputusan penyelsaian masalah yang diambil akan efektif. Burukya lagi bisa jadi
keputusannya hanya didasarkan pada intuisi yang subyektif.
V.
MEMPERSIAPKAN
DESAIN PENELITIAN
Desain Riset disiapkan dengan tujuan
agar pengumpulan bukti yang relevan bisa dilakukan dengan efektif, dengan
sedikit waktu, usaha dan biaya. Penentuan desain riset utamnya akan dipengaruhi
oleh tujuan penelitian yang akan dilakukan yang bisa meliputi : eksplorasi,
deskripsi, experimentasi,
Menyiapkan desain riset berarti
membangun kerangka konseptual studi dilakasanakan. Beberapa desain riset antara
lain uji hipotesis experimental dan uji hipotesis experimental
VI.
MENDEFINISKAN
DESAIN SAMPEL/POPULASI
Proyek riset bisa berfokus pada sekelompok spesifik orang, status
sebuah program, sebuah kegiatan. Misalnya fokusnya adalah sekelompok orang,
maka pertanyaannya adalah sekelompok orang yang bagimana? Bisa saja misalnya
orang yang tingal pada area geografis tertentu, usia tertentu, etnis tertentu
dan lain-lain.
Dengan
demikian bila tidak ditetapkan sampelnya , datanya akan sangat luas. Karena
obyek dari populasi (kelompok obyek yang akan dikaji) terlalu luas, maka pengumpulan
data dilakukan melalui suatu sampel yang representative.
Research problem dan
tujuan penelitian akan memberikan pedoman dalam mengidentifikasi kelompok yang
akan dilibatkan dalam studi. Dalam hal ini teknik
statistic berperan agar data yang dikumpulkan ilmiah
VII. MEMBUAT
RENCANA PENGUKURAN
Rencana instrumentasi
menenentukan semua tahapan yang harus diselesaikan selama kajian. Dalam rencana
instrumentasi ditetapkan siapa-siapa yang akan
berpartisipasi , kapan, bagaimana dan dimana data akan dikumpulkan dan
juga bagaimana analisanya. Ini selanjutnya bisa menjadi roadmap penelitian.
Dibutuhkan instrument penelitian yang valid dan reliable. Kembali dengan menggunakan teknik statistic,
instrument yang digunakan dapat diuji validitas dan reliabilitasnya.
Statistic deskriptif menjelaskan cara-cara penyajian data dengan
tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram
lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok melalui modus, median, mean, dan
variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku.
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dideskripsikan melalui
suatu penyajian data. Dalam cara ini
data dapat terbaca dan dipahami dengan mudah bahkan oleh pembaca (data bersifat
komunikatif). Statistik deskriptif akan membantu penyajian data yang baik.
VIII. ANALISIS DATA
Kegiatan penelitian selanjutnya
adalah melakukan analisis data. Analisis data dilakukan terutama untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Perlu teknik
statistic tertentu untuk pengujian hipotesis. Cara analisis data merujuk pada
menurut cara analisis yang ditetapkan dalam rencana instrumentasi
IX.
UJI HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN
Setelah analisis data dilakukan, dilakukan
uji hipotesis : apakah fakta mendukung hipotesis atau sebaliknya? Selanjutnya peneliti
dapat mengambil keputusan hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak. Kembali, teknik statistic akan membantu untuk
sampai pada kesimpulan hipotesis diterima atai dtolak. Uji antara lain Chi
square test, t-test, F-test.
Lalu peneliti memberikan pembahasan
terhadap hasil penelitian maupun analisis dengan menggunakan berbagai
referensi.
X.
KESIMPULAN DAN SARAN
Langkah akhir dari kegiatan
penelitian adalah membuat kesimpulan dan memberikan saran. Kesimpulan merupakan
jawaban terhadap rumusan masalah penelitian dengan menggunakan data yang
diperoleh (bukan hanya teori). Saran-saran yang diberikan juga harus
betul-betul dari hasil penelitian buka pemikiran pribadi sendiri.
Ringkasnya, penelitian adalah suatu
kegiatan melibatkan beberapa elemen antara lain ; bidang spesialisasi yang digeluti
(misalnya bidang bisnis, social dan lain-lain), statistic, pencarian referensi
terkait, teknik penulisan, logika berpikir.
Referensi
Statistik
untuk penelitian ., Prof. DR. Sugiyono
Desain Penelitian
Manajemen Strategik., Dr. Husein Umar