May.. saya mau bercerita tentang ramdhan.
Ramadhan hampir usai. Saat ini
kutulis, telah memasuki hari ke 25. Kata para ustad, ini fase ketiga. Jadi ada
3 fase, per sepuluh hari. 1 bulan dari 11 bulan, itulah ramdahan. Bulan mulia
yang disambut oleh umat muslim, dan diapresiasi oleh umat lainnya. Suatu bentuk
toleransi kan May..
Ada apa dengan ramadhan? Kenapa dimuliakan?
Mungkin ini harus dijawab jauh hari, bukan sekarang, bahkan sebelum memasuki
ramadhan itu sendiri. Jawaban atas pertanyaan ini saya pikir bisa dan seharusnya
dapat membekali diri dengan sesuatu yang berarti oleh-oleh setelah lepas ramadhan.
Kenang-kenangan yang akan dibawa untuk menjalani hari-hari mendatang.Kenapa dimuliakan?
Saya belum bisa menjelaskan itu secara rinci. Belum sampai ilmunya. saya hanya baru
bisa menuliskan ulang sebagian dari
perspektif para ustad. Bahwa ada banyak peristiwa relijius yang terjadi dibulan
ini, bahwa ada banyak keistimewaan dibulan ini.
Siapa yang memuliakan Ramadhan?
Menurutku jawabannya adalah siapa
saja yang dengan ikhlas memuliakannya. Dan yang hanya memuliakannya yang akan
mendapat keistimewaan yang dikandung dalam bulan ini. Dari ceramah para ustad, dimesjid ataupun
ditelevisi bahwa . Dalam 11 bulan sebelumnya, kita mungkin terlalu bandel. Disengaja
atau tidak disengaja. Bahwa kita telah menjadi tidak seimbang. Ilmu Keduniaan telah
menjadi pedoman utama kita. Ramadhan hadir mengingatkan. Bukan untuk
meninggalkan keduniaan, namun bagaimana agama seharusnya hadir dalam setiap
urusan keduniaan. Harus ada keseimbangan.
Semoga ramadhan bisa menjadikan
kita insan yang seimbang lahir bathin. Ada nilai yang kita bawa dan menetap
dalam hati untuk menjalani hari-hari. Semoga kita tidak terjebak dengan trend
umum bahwa nilai agama hanya untuk bulan tertentu saja dalam kalender.
Selamat menyambut hari idhul
fitri
Mohon maaf Lahir Bathin
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon