Jawaban
itu kupikir agak mengherankan, begini...
Seseorang
memberitahukannya bahwa “ agar fungsi
kontrolnya bisa jalan maka tolong pastikan pada laporan xyz.
Ini
dia jawabannya “ banyak hal lain yang
masih harus saya kerjakan. Melakukan hal itu akan memakan waktu”
Mengenai
hal ini saya pikir beberapa pekerja tidak menganalisa secara lebih jauh
pekerjaan/laporan yang disodorkan padanya. Suatu kondisi diluar normal tidak
memicunya untuk menelusuri terlebih dahulu secara mandiri kepada sumber data
primernya. Tindakan yang diambil adalah gampangnya saja – menanyai sipemberi data. Masalahnya adalah bagimana bila penjelasan
yang diberikan sipemberi laporan tidak valid? ; atau ada kekeliruan dalam
eksekusi atau pengolahan data yang dilakukannya?
Mengambil
gampangnya saja , saya pikir, bisa menjadi
perangkap bagi para pekerja dilevel supervisor – pekerja yang mengandalkan laporan bawahannya, pekerja yang disodori
laporan untuk ditandatangani. Bukankah ada sebuah ungkapan dalam proses control
– laporannya diterima secara benar namun harus diverifikasi.
Dalam cara kerja ini menunjukan secara tidak langsung tidak adanya tindakan antisipatif mandiri.
Bagaimana bisa sebuah system bisa bekerja dalam Kontrol maksimal bila begini
keadaannya?Hmm.. susah memang mendorong sebuah perubahan dari bawah … kadang kita hanya mau mendengarkan dan
mengerjakan suatu arahan yang sumbernya dari seseorang yang menjadi atasan kita.
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon