Bau bau adalah kampung halamanku.
Disanalah masa kecilku
dalam kasih sayang mam dan papa dan bersama saudara. Walau begitu, kampung
kelahiranku di wakatobi, wanci - waha. Ceritanya ayah pernah saat pertama kali
diangkat jadi guru, ia ditempat tugaskan di Sekolah Menengah Pertama waha. Wanci
secara administratif dulunya sebelum menjadi kabupaten, adalah bagian dari
wilayah administrasi kabupaten buton. Ayah dan ibu bahkan masih cukup fasih
berbahasa daerah wanci. Saya sendiri telah lupa.
Sekarang ini dari makassar, perjalanan ke Bau-bau dapat
ditempuh melalui dua jalur : pesawat dan kapal pelni. Perjalanan laut memakan
waktu kurang lebih 14 jam. Jadi cukup banyak waktu untuk bisa menjejaki ulang
kisah lama saat masih kuliah – bersama kawan kuliah pulang bareng saat libur
panjang, utamanya menjelang libur Lebaran.
Perjalanan lewat
kapal memberikan pengalaman berbeda. Ini seperti petualangan setelah melewati
rutinitas. Bisa menikmati pemandangan digeladak kapal sejauh mata memandang. Awan
seperti begitu dekat jaraknya. Berdiri diantara antrian untuk
mendapatkan jatah makan
Sekarang ada banyak perubahan dalam pelayanan perjalanan
lewat kapal. Didarat , fasilitas pelabuhan makassar juga semakin baik. ruang
tunggunya sudah sangat bagus; mirip ruang tunggu bandar udara. Sudah ada
fasilitas tangga berjalan dan juga ruangan tunggu dilengkapi ac. Juga diatas
kapal sekarang dilengkapi fasilitas belanja alfa mart. Untuk belanja diatas
kapal, harga yang dibayar bisa dua kali dibanding belanja didarat. Karena itu
ada baiknya jangan lupa belanja untuk kebutuhan selama perjalanan.
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon