Wednesday, June 6, 2018

What we wear is the reflection of what we are – self promotion

Mau lebaran, hmm ada ini yang mau pilih-pilih baju apa yang akan dibeli. Ada juga yang niata jualan pakaian lebaran.  Apa ya yang jadi dasar pilihan baju yang akan dibeli untuk dipakai ataupun yang mau didagangkan? Ini sama saja bertanya apa dasar pilihan atau buying motive seseorang dalam memilih baju? Alasan itu mungkin bisa berupa antara lain : mutunya, modelnya, warnanya, motifnya, mereknya.  
Ada juga buying motive yang menarik, bahkan sudah sangat lazim dilihat: baju dengan cetakan kata – kata dan kalimat tertentu. 
......................................................... Read More

Prosedur umum Riset

Beberapa definisi riset telah diuraikan pada bahasan sebelumnya What Is Researh – Penelitian (link judul ini). Ada banyak konsep yang masih harus banyak dibahas agar pemahaman kita bisa komprehensif. Too many, but step by step to arrive at comprehensive understanding. Karena begitu luasnya pembahasan, agak sulit untuk menentukan urutan penulisan mengenai riset.

Setelah mengenali karakteristik penelitian, hal berikutnya yang perlu dipahami yakni proses atau tahapan yang harus ditempuh dalam penelitian. Mengenali gambaran umum proses penelitian akan meyakinkan bahwa penelitian bukan hal mudah untuk dikerjakan bahkan untuk dipelajari. So be focus

Tahapan umum penelitian :
       1.    Penentuan Masalah Penelitian
       2.    Tinjauan Informasi Dasar/Literatur
       3.    Mempersempit masalah/ memperjelas perumusan masalah
       4.    Mengembangkan Hipotesis
       5.    Mempersiapkan desain penelitian
       6.    Mendefinisikan desain sampel/populasi
       7.    Membuat rencana instrumentasi
       8.    Analisis Data
       9.    Uji Hipotesis dan pembahasan
      10.     Kesimpulan dan saran
      11.     Penyiapan Laporan

Penjelasan lebih lanjut atas masing-masing tahapan ini sebagai berikut:
I.                  Penentuan Masalah Penelitian
Penelitian dimulai pada masalah. Jadi langkah awal dalam melakukan riset adalah melakukan perumusan topic masalah (Research question). Hal ini akan menjadi fokus peneliti,
Masalah tersebut selanjutnya ingin dipecahkan oleh peneliti melalui penelitian.

II.               Tinjauan Informasi Dasar/Literatur
Setelah perumusan masalah (topic), muncul pertanyaan seberapa paham kita akan masalah tersebut?. Apakah riset kita luas atau sempit?
Bagaimana mungkin kita bisa memecahkan sebuah masalah tanpa pengetahuan atas masalah yang akan dipecahkan

Tinjauan literature dimaksudkan untuk melengkapi dan menambah wawasan peneliti atas masalah yang akan dikaji. Melalui tinjauan literature, Peneliti dapat mengidentifikasi :
   penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atas masalah yang sama
-         bagaimana penelitian tersebut dilakukan
-         kesimpulan apa yang dikemukakan peneliti sebelumnya.
-       mendapatkan gambaran mengenai besarnya masalah yang dihadapi, konsekuensi yang bisa ditumbulkan dan strategi untuk solusinya,
-         Aspek apa yang beum masuk dalam penelitian sebelumnya

Dalam cara ini maka peneliti dapat berteori sesuai dengan lingkup permasalahan. Dengan berteori itu maka peneliti dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan.

III.           Mempersempit masalah/ memperjelas perumusan masalah

Salah satu masalah dalam melaksanakan riset adalah permasalahn riset yang telah dirumuskan memiliki cakupan yang luas dan/atau sempit. Sulit meneliti suatu permasalahan yang cakupannya luas dalam sebuah penelitian tunggal. Dalam  kondisi ini dikatakan proyek riset tidak feasible. Apakah cakupan permasalahan luas atau sempit ? jawabannya bisa disimpulkan setelah melakukan tinjauan literature.

Keluasan masalah penelitian terkait dengan Istilah dan konsep (terms and concepts). Ini adalah kata atau frasa yang digunakan untuk tujuan pernyataan tujuan riset atau deskripsi riset. Istilah dan konsep seringkali akan berbeda pemaknaannya.
Pembaca dari disiplin berbeda bisa saja memaknai secara berbeda sesuai dengan latar belakang pengetahuannya. Jadi agar tidak membingungkan, istilah dan konsep terkait studi harus didefinisikan dengan spesifik. Disamping untuk penyempitan/pemfokusan studi, peneliti bisa terarah dalam mengumpulkan data yang diperlukan.

IV.           MENGEMBANGKAN HIPOTESIS
Cakupan penelitian telah sempit, juga istilah dan konsep terkait telah didefinisikan dengan jelas, tidak lagi multi tafsir maka selanjutnya peneliti dapat dengan mudah dan tidak bingung menyusun teorinya yang pada gilirannya dapat membangun kerangka pemikiran sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan.

Jawaban terhadap permasalahan yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis. Hipotesis ini hanya merupakan jawaban sementara karena baru berdasarkan teori. Jawaban akhirnya adalah hasil penelitian/ pembuktian atas hipotesis yang dibuat. 
Dalam hal ini peneliti harus berpikir rasional dalam mengkaji teori, postulat, dalil yang berkenaan dengan masalah penelitian untuk mengajurkan hipotesis penelitian.
     
Untuk membuktikan hipotesis maka peneliti melakukan pengumpulan data pada obyek tertentu. Inilah salah satu perbedaanya dengan kegiatan penyelesaian masalah (problem solving). Mungkin sebagian dari para pengambil keputusan hanya mengandalkan pada teori (hipotesisis) yang sudah dipelajari dan diketahuinya dan meyakini bahwa keputusan penyelsaian masalah yang diambil akan efektif. Burukya lagi bisa jadi keputusannya hanya didasarkan pada intuisi yang subyektif. 

V.              MEMPERSIAPKAN DESAIN PENELITIAN
Desain Riset disiapkan dengan tujuan agar pengumpulan bukti yang relevan bisa dilakukan dengan efektif, dengan sedikit waktu, usaha dan biaya. Penentuan desain riset utamnya akan dipengaruhi oleh tujuan penelitian yang akan dilakukan yang bisa meliputi : eksplorasi, deskripsi, experimentasi,
Menyiapkan desain riset berarti membangun kerangka konseptual studi dilakasanakan. Beberapa desain riset antara lain uji hipotesis experimental dan uji hipotesis experimental

VI.           MENDEFINISKAN DESAIN SAMPEL/POPULASI
Proyek riset bisa berfokus pada sekelompok spesifik orang, status sebuah program, sebuah kegiatan. Misalnya fokusnya adalah sekelompok orang, maka pertanyaannya adalah sekelompok orang yang bagimana? Bisa saja misalnya orang yang tingal pada area geografis tertentu, usia tertentu, etnis tertentu dan lain-lain.
Dengan demikian bila tidak ditetapkan sampelnya , datanya akan sangat luas. Karena obyek dari populasi (kelompok obyek yang akan dikaji) terlalu luas, maka pengumpulan data dilakukan melalui suatu sampel yang representative.
Research problem dan tujuan penelitian akan memberikan pedoman dalam mengidentifikasi kelompok yang akan dilibatkan dalam studi. Dalam hal ini teknik statistic berperan agar data yang dikumpulkan ilmiah

VII.       MEMBUAT RENCANA PENGUKURAN

Rencana instrumentasi menenentukan semua tahapan yang harus diselesaikan selama kajian. Dalam rencana instrumentasi ditetapkan siapa-siapa yang akan  berpartisipasi , kapan, bagaimana dan dimana data akan dikumpulkan dan juga bagaimana analisanya. Ini selanjutnya bisa menjadi roadmap penelitian.

Dibutuhkan instrument penelitian yang valid dan reliable.  Kembali dengan menggunakan teknik statistic, instrument yang digunakan dapat diuji validitas dan reliabilitasnya.
Statistic deskriptif menjelaskan cara-cara penyajian data dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok melalui modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku.

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dideskripsikan melalui suatu penyajian data.  Dalam cara ini data dapat terbaca dan dipahami dengan mudah bahkan oleh pembaca (data bersifat komunikatif). Statistik deskriptif akan membantu penyajian data yang baik.

VIII.    ANALISIS DATA

 

Kegiatan penelitian selanjutnya adalah melakukan analisis data. Analisis data dilakukan terutama untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Perlu teknik statistic tertentu untuk pengujian hipotesis. Cara analisis data merujuk pada menurut cara analisis yang ditetapkan dalam rencana instrumentasi

 

IX.           UJI HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN

Setelah analisis data dilakukan, dilakukan uji hipotesis : apakah fakta mendukung hipotesis atau sebaliknya? Selanjutnya peneliti dapat mengambil keputusan  hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Kembali, teknik statistic akan membantu untuk sampai pada kesimpulan hipotesis diterima atai dtolak. Uji antara lain Chi square test,  t-test,  F-test.

Lalu peneliti memberikan pembahasan terhadap hasil penelitian maupun analisis dengan menggunakan berbagai referensi.

 

X.              KESIMPULAN DAN SARAN

 

Langkah akhir dari kegiatan penelitian adalah membuat kesimpulan dan memberikan saran. Kesimpulan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian dengan menggunakan data yang diperoleh (bukan hanya teori). Saran-saran yang diberikan juga harus betul-betul dari hasil penelitian buka pemikiran pribadi sendiri.

 

Ringkasnya, penelitian adalah suatu kegiatan melibatkan beberapa elemen antara lain ; bidang spesialisasi yang digeluti (misalnya bidang bisnis, social dan lain-lain), statistic, pencarian referensi terkait, teknik penulisan, logika berpikir.

  

Referensi

Statistik untuk penelitian ., Prof. DR. Sugiyono

Desain Penelitian Manajemen Strategik., Dr. Husein Umar


Monday, June 4, 2018

Memory tim Konawe 1 – sebuah kekayaan pengalaman

Kembali, perjalanan karir mengantarkan pada tempat baru, Sulawesi tenggara, kabupaten Konawe Utara. saya pikir manajemen memberi tanggung jawab tugas bersama tim lain mengawal proyek tambang semata-mata adalah atas pertimbangan profesionalitas. Tentu juga berlaku hal yang sama dengan rekan tim yang lain
Sebuah kesempatan yang bila dingat kembali kaya akan pengalaman.
...................................................................................   read more 

Cara sederhana pemeriksaan mutu semen

Mutu semen yang dibeli oleh konsumen, oleh konsumen individual ataupun proyek, pada dasarnya telah dijamin melalui ketentuan dalam SNI yang mensyaratkan produsen (pabrikan) wajib menyertakan type semen pada kemasan, juga tentu seja berat isi kemasan semen. Ini kan juga tugas pemerintah melindungi hak-hak konsumen. Iya kan?

Namun demikian tidak berarti bahwa mutu semen tetap stabil selamanya. Proses yang dilalui dari pabrik hingga tiba ditangan konsumen melewati jalur yang panjang. Kondisi ini bisa menyebabkan semen rentan terhadap perlakuan yang bisa menyebabkan mutu semen berkurang. Sebut saja misalnya penanganan dalam transportasi ketoko yang tidak ditangani dengan baik meyebabkan kemasan semen robek.

Perlu dilakukan pengecekan terhadap kualitas semen yang akan dibeli. Tidak perlu harus rumit dengan menggunakan alat pengujian mutu semen sebagaimana yang ada dilaboratorium. Beberapa cara sederhana juga bisa dilakukan oleh konsumen individual.
Berikut beberapa cara sederhana pemeriksaan mutu semen :
  1.    Langkah pertama
Hal pertama yang paling penting yakni :
1.1           Pastikan kondisi kemasan semen tidak cacat, atau robek.
1.2            Lakukan pengecekan atas jahitan kemasan semen untuk melihat apakah bukan jahitan asli dari pabrik melainkan telah dijahit ulang ditingkat pengecer. dan juga jahitan kemasan semen tidak juga . 
Kemasan yang robek atau telah dijahit ulang bisa  membuat  rentan terhadap penurunan kualitas. Ini karena sebagaimana diketahui bahwa bila semen terkena air, embun, kondisi dengan tingkat kelembaban yang tinggi akan memicu reaksi bubuk semen yang ada dalam kemasan. Kemungkinan ini besar terjadi bila kemasan semen robek

   2.    Langkah lanjutan
2.1           Tinju atau pukul kemasan semen. Bila tidak keras maka indikasi semen masih bagus
2.2           Test warna . Buka kemasan dan perhatikan tampak visual bubuk semen. Warna bubuk semen harusnya seragam. Secara umum warna semen adalah abu-abu dengan sedikit bayangan warna agak hijau muda. Ini bisa mengindikasikan jumlah kadungan batu kapur dan tanah liat serta tingkat pembangkaran saat diproduksi
2.3           Uji Fisik. Bila telah ada gumpalan atau sebagian atu seluruh bubuk semen telah menjadi padat, berarti kualitas semen berkurang. Keberadaan gumpalan menunjukan proses setting telah berlangsung yang tidak lain adalah proses rekasi semen dengan atmosfir yang mengandung uap air.
2.4           Uji temperature : Celupkan/masukan jari tangan kedalam bubuk semen. Bila mutu masih bagus, tangan akan terasa dingin. Dengan kata lain belum terjadi proses hidrasi dalam semen karena selama proses hidrasi dicirikan oleh pelepasan panas
2.5           Uji bau : ambil segenggam semen dan hirup aromanya. Bila semen masih mengandung lumpur atau endapan lumpur, maka baunya akan menyerupai bau tanah
2.6           Test Raba :  Gesek ibu jari dan jari tengah pada bubuk semen. Mutu semen dikatakan masih bagus bila bubuk semen terasa halus, seperti bedak.
2.7           Uji apung. Lemparkan sejumlah  bubuk  semen kedalam wadah berisi air. Semen baik bila bubuk semen tersebut mengambang sejenak sebelum mengendap. Kualitas semen buruk bila  langsung mengendap.
2.8           Jika pasta semen ditaruh dalam wadah, misalnya gelas atau cawan, dimasukan dalam air maka bila semennya baik, pasta tidak akan larut namun tetap akan padat mengikuti bentuk wadahnya. Dan bila disimpan dalam waktu yang cukup lama (beberapa jam) semennya akan mengeras dan tidak retak.
Penjelasan ini seharusnya memberikan dasar pertimbangan bagi pabrikan, utamanya ditingkat penyalur dan bahkan bagi para konsumen. Perlakuan yang perlu diperahtikan antara lain :
   1.    Selama masa pengangkutan, hindari jangan sampai kemasan lecet, robek
  2.    Selama masa penyimpanan, tempat penyimpanan tidak mudah terpapar dengan tingkat kelembaban yang tinggi, terkenan rembesan air  

Poin penting yang diingat yakni semen bersifat hidrolisis, artinya akan berekasi bila terpapar dengan kondisi yang mengandung upa air atau terkena air. Uap air dan air bisa menjadi musuh utama semen yang masih dalam proses penyimpanan.

Penjelasan ini tentunya akan berlaku praktis untuk konsumen individual. Untuk penggunaan pada segmen kontraktor proyek, cara diatas tentulah hanya petunjuk awal. Segmen konsumen ini mempunyai cara perlakuan khusus dalam memastikan mutu semen yang memenuhi persyaratan kebutuhannya.  

English vocabulary :
preliminary inspection; field test, a rough idea, field tests to judge the quality of cement, indication of excess lime or clay, adulteration with sand. contains too much of pounded clay and silt as an adulterant, lumps should not be present in the bag, within a short amount of time. it should set and not crack, require huge apparatus to check the quality of cement. Strength of cement reduces as time goes on. Rubbing Test, Take a pinch of cement rub within your fingers. Check the stitching of cement bag and ensue the cement bag has not been re-stitched. give a smooth and not a gritty feeling. float for some time before they sink., stored at moisture free area in cement store.

Referensi
Website :

Saturday, June 2, 2018

What Is Researh - Penelitian

Kata penelitian dalam bahasa Inggris disebut Research. Saya kepikiran bahwa ini bisa dikaitkan dengan kata search dan juga dengan konsep pembentukan kata dalam bahasan inggris menggunakan awalan kata re yang menunjukan kata pengulangan kembali kata dimaksud. Contohnya think = berpikir, maka rethink = berpikir kembali. Jadi research berarti melakukan pemeriksaan ulang. Pemeriksaan ulang tentu saja didasari atas keingintahuan pada hal-hal (fenomena) yang masih samar samar agar diketahui leih jelas.

Tentu saja pemaknaannya tidak akan sesederhana itu. Riset atau penelitian didefinisikan secara berbeda, antara lain :

Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukanmenginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwatingkah lakuteori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut

Systematic investigative process employed to increase or revise current knowledge by discovering new facts. It is divided into two general categories: (1) Basic research is inquiry aimed at increasing scientific knowledge, and (2) Applied research is effort aimed at using basic research for solving problems or developing new processes, products, or techniques

The systematic investigation into and study of materials and sources in order to establish facts and reach new conclusions.
Research is a scientific undertaking which, by means of logical and systematized techniques aims to: discover new facts or verify and test old facts and analyze their sequence, interrelationships and  causal explanations

* Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Prof. DR. Sugiyono)

* Research is the application of the Scientific method in the study of a problem.

According t Clifford woody, research comprises defining and redefining problems, formulating hypothesis or suggested solutions collecting, organising and evaluating data, making deductions and reaching conclusions; to determine whether they fit the formulating hypothesis.

Research Methodology – Method and Technique (C.R Kothari)
‘research’ refers to the systematic method consisting of enunciating the problem, formulating a hypothesis, collecting the facts or data, analyzing the facts and reaching certain conclusions either in the form of solutions(s) towards the concerned problem or in certain generalisations for some theoretical formulation.

Berdasarkan pada definisi diatas riset adalah :
1. sebuah kegiatan yang dicirikan antara lain :
  •   Ilmiah : berarti penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis
  •    Rasional : berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia
  •     Empiris :  berarti cara-cara yang digunakan teramati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengetahui dan memverifikasi cara-cara yang digunakan

 2. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah tertentu yang bersifat logis
-         Menetapkan masalah penelitian
-         Merumuskan hipotesis
-         Mengumpulkan data
-         Mengevaluasi/menganalisa data
-         Membuat kesimpulan

   3.     Riset melibatkan penggunaan data
-         Valid : artinya menunjukan derajat ketepatan yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Contoh bila data melaporkan jumlah orang miskin disuatu desa 100, maka bila peneliti melaporkan 150 atau 80, maka datanya tak valid
-         Reliabel : artinya derajat konsistensi yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Contoh melalui suatu pengumpulan data pada suatu sumber data  menyebutkan  jumlah penjualan bulan januari 2017 sebanyak 100 unit, maka saat dilakukan penelusuran ulang atas sumber data dilain waktu, jumlah penjualan tetap 100 unit. Bila nilainya berbeda dikatakan sumber data tidak reliable.
-         Obyektif : menunjukan derajat persamaan persepsi antar orang. Lawan katanya adalah subyektif. Kalau seseorang menyatakan jumlah penjualan 100 unit, orang lainpun akan menyatakan jumlah yang sama.

  4.  Penilitian memiliki tujuan
         tujuan umum
-         Penemuan (discovery) : data/hasil  yang diperoleh dari penelitian betul-betul data/fakta baru yang belum pernah diteliti
-         Pembuktian (Verfication/testing) : data/hasil yang diperoleh dari penelitian membuktikan/menguji keraguan terhadap suatu pengetahuan/fakta-fakta lama
-         Pengembangan (Revising) : data/hasil yang diperoleh dari penelitian memperdalam atau memperluas suatu pengetahuan

Tujuan Khusus 

Secara lebih khusus tujuan penelitian :
a. Agar bisa familiar dengan suatu fenomena yang terjadi atau untuk mendapatkan wawasan baru terhadap fenomena (studi riset formulatif atau explorative)
2. Untuk mendapatkan gambaran secara akurat karakteristik dari individu, situasi atau kelompok tertentu ( riset deskriptif)
3. untuk menentukan frekuensi keterjadian suatu fenomena atau keterkaitannya dengan hal lain (Riset diagnostic)
4. Untuk menguji hipotesis hubungan kausal antar variabel ( riset uji hipotesis)

  5.     Penelitian memiliki nilai guna
- Memahami masalah : berarti memperjelas suatu masalah yang sebelumnya tidak diketahui lalu menjadi tahu
- Memecahkan masalah : berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah
- Mengantisipasi masalah : upaya penyelesaian yang dilakukan sebelum suatu masalah timbul

Penguasaan skill melaksanakan proyek riset akan mendukung dalam penyelesaian masalah yang efektif. Skill yang sangat esensial juga dalam dunia kerja. ini akan membedakan pola pendekatan penyelesaian masalah yang ilmiah dengan yang biasa-biasa saja. Sebuah keahlian yang saya pikir mesti menjadi syarat bagi pekerja dilevel manajerial.
Ini benar-benar sebuah keahlian yang sulit bro.

Referensi :
Statistik untuk penelitian ., Prof. DR. Sugiyono 

Please leave comment. I`ll Reply it soon

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner