Apa
yang ada dipikiran anda saat mendengar ucapan “ itu bukan pasar yang bagus untuk produk yang akan kita tawarkan”. Menurutku
ini maksudnya bahwa produk yang akan dijual tidak akan cukup laku. Memang bisa
saja laku, namun hasil penjualan tidak akan cukup signifikan untuk menutupi
biaya operasional, bahkan bisa rugi.
Kalau
begitu dimana barang akan dijual?
Ada definisi pasar yang menyebutkan
pasar adalah tempat dimana pembeli dan penjual bertemu.
Lah
apa hanya untuk bertemu saja, namun tidak deal bertransaksi. Karena itu kita
harus kembali mendefinisikan konsep ulang pasar:
Market:
people or institutions with sufficient purchasing power, authority, and willingness
to buy
Dengan
konsep ini maka tempat yang dipilih untuk memasarkan produk adalah pada tempat
dimana orang atau institusi mempunyai kemampuan daya beli, kewenangan dan
kemauan untuk membeli. Bahkan ada yang mengusulkan pendekatan MAN dalam
melakukan aktivitas pemasaran – Marketing
NAME (Need, Authority, Money).
Need (Kebutuhan):
carilah tempat dimana orang atau institusi membutuhkan produk yang ditawarkan. Contoh
sederhanya, menjual mainan anak pada lingkungan sekolah dasar, peralatan
perlengkapan dapur pada ibu – ibu.
Authority :
temui orang yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan bahwa deal oke. Dalam penjualan
ke institusi, kita bisa saja telah melakukan pertemuan dan pembahasan dengan
pihak tertentu dalam organisasi. Namun bisa jadi , bukan mereka yang memutuskan
untuk closing pembelian. Kita biasa mendengar seorang bos berkata “ hubungkan
saya dengan bos perusahaan tersebut”. Ini tidak lain karena bos atau pemilik
bisnis yang akan memutuskan berhasil tidaknya transaksi dibukukan. Terlalu banyak
basa basi dengan pihak yang tidak mempunyai otoritas membelanjakan uang
perusahaan malah bisa hanya menguras anggaran pemasaran. Contoh lain juga
misalnya, seorang yang menawarkan produk bahan bangunan biasanya hanya akan
menjumpai tukang atau kepala tukang. Mereka ini tidak bisa memutuskan membeli
material, yang punya rumah yang berwenang
Money : pihak
yang memiliki kebutuhan telah teridentifikasi. Orang yang mempunyai otoritas
juga telah ditemui. Akan tetapi bila tak mempunyai daya beli, maka tidak akan
transaksi. Karena itu perlu mengidentifikasi kemampuan daya beli – apakah yang
bersangkutan pada saat itu punya uang untuk dibelanjakan.
Pendekatan
Marketing NAME akan menghemat waktu dalam melakukan aktivitas pemasaran.
Read also
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon