Friday, September 30, 2011

The one with me

Who is my Real opponent?
Enemy that I want to defeat
To conquer in order to gain power

Are those who come to me,
At the accidental moment?

Are those who are with me,
Spending time in daily routines?

Are you the one that I have to control?
Showing my domination over you

No,.
I underestimate the one with me

My hand point at you due to its order
It caused me loose control

I want you to be friend
I want to make friendship also to my self
My real opponent

Hebohnya anak-anak

Kisah ini dari tiga bersaudara.. 
Anak tengah adalah cewek dan ini yang paling menurut terhadap adiknya. Ada diskusi unik antara anak bungsu dan sulung juga dengan bundanya :

Si kakak    : Sekarang wayangku lagi yang kamu ambil, kemarin itu kelerengku..                                 Besok-besok apa lagi.. Badanku juga suka kau pukuli

Sang bunda manyahut mendengar ucapan emosi sang kakak

Bunda       : Sabarlah, biarkanlah adikmu. Kamu harus mengerti.. dia itu gi senang main .  Lagian dia  itu juga belum sekolah, belum tau apa-apa.

Si kakak    :  Ma… Belum sekolah saja dia sudah semaunya . Apalagi kalau nantinya ia sudah sekolah dan jadi pintar..

Bunda         : ??


Komunikasi komentar

Finally … tulisan perdananya diterbitkan. Upayanya  selama ini tak sia-sia. Tersirat jelas diraut wajahnya kepuasan  dalam menikmati kesuksesannya. Mungkin bagi orang lain, prestasi itu biasa-biasa saja, namu tidak baginya.

Menulis  tentulah bukan suatu perkara mudah. Setidaknya itu yang dia  alami dan rasakan. Selama ini Membaca saja kadang tak pernah tuntas untuk beberapa halaman.  Sebelum akhirnya dinyatakan layak terbit oleh editor, dalam proses penulisan ini  banyak literature dibaca nya berulang kali  sebagai bahan perbandingan, menulis ulang, merevisi serta menyempurnakannya. Ia   juga mesti bolak-balik konsultasi dengan kawan yang telah matang pengetahuannya dalam soal tulis menulis.

Ditanyai tentang pandangan orang lain atas keberhasilan dimuatnya tulisan yang dibuat, ia dengan gaya sederhananya  berucap “  Seperti biasalah,, muncul koment setelah majalah  ini terbit. Isi komennya beragam; fotonya bagus,  atau  isi tulisannya mantap., minta dipinjamkan rujukan referensi yang saya kutip dalam tulisan. Ada banyaklah , namun esensi isi kemnetar ada yang menambah motivasi untuk terus meningkatkan  kemampuan menulis, ada juga yang secara tersembunyi  menyampaikan kok bisa tulisan yang kaya gituan diterima editor..

Penolakan, penerimaan ataupun no koment kadang tanpa disadari memicu sikap dan tanggapan balik. Hukum aksi reaksi  terimpelementasi. Dalam mata pelajaran ilmu,  kuantitas sebuah aksi bisa dikalkulasi. Berbeda halnya dengan aksi reaksi  perasaan. Terkadang output reaksi melebihi aksi  yang diterima sehingga tidak terjadi keseimbangan.

Terkait dengan komunikasi dan responnya dan dalam kaitannya dengan aksi reaksi, ada dua hal pasti yakni penerimaan dan penolakan. Komentar atau pandangan yang didengarkan bisa saja diterima karena bermakna sebagaimana yang diharapkan. Isi komentar ini  terurai dalam kata-kata yang kita harap dengarkan sebelum terucap dari orang lain. Lain halnya penolakan, kalimat yang didengarkan benar-benar kontra dengan yang kita idamkan dan bayangkan sebelumnya.

Dalam konteks penolakan, terkadang kita tidak siap sehingga memunculkan naluri melawan . Nuansa komunikasi berubah menjadi pedebatan sengit. Tanpa disadari seluruh gerak tubuh pun ikut menguatkan penolakan atas umpan balik dalam berkomunikasi. Penolakan melalui ucapan misalnya, mengucapkan kata yang langsung ataupun tidak langsung menjatuhkan lawan bicara, membidik dengan melebih-lebihkan sisi lemah lawan bicara. Bahasa  tubuh penolakan antara lain, senyum sinis,  menunjuk nunjuk lawan bicara.

Kadang dalam kondisi perdebatan ini , sikap diam dan tersenyum tulus serta menghargai sisi perbedaan pendapat ataupun ucapan maaf sekalipun  menjadi hal yang susah didapat.. akan lebih parah lagi bila sikap yang kita pilih adalah mundur selangkah untuk mengumpulkan segala komentar negative guna diungkapkan pada momen kedepannya …  semoga kita selalu  bisa lebih berkomunikasi secara assertif dalam setip kesempatan.

Idea Visualization : Self-Management

Journey of thousand miles begin with single step. That is what is written in one pages of coaching material at one basic management training program I joined. Truly, this is happening in our life. The first step will be continued by countless next steps. When we wake up in the morning and get out of our bed, I think that’s our first step.

 Then, the question is what that single step about? One unbelievable fact described in training session is that single step we make so far is just an ordinary one, only a body movement. Can you believe it that not all people know specifically what they want to do in a daily life, the next one month, one year or in other time unit. Even though owned, it is manifested in general or broadest statement. It is a true fact I guess, and we could be in one of this two categories.

Now it is the right moment, Self-transformation should be made. Put in mind the idea consistently. One way that can be adopted is own Idea visualization. At least through idea visualization, we have set up clear direction and goal we would like to achieve.  This in turn will move our first step and the following steps on excellent path.
The following pictures depict simulation done by coaching attendee of basic management program. Each group is asked to clip picture from the provided magazine. The pictures represent condition they want to be in the coming days. See how confident they are in showing their dream, right?

 In this simulation, my list of idea visualization which is then manifested in clipped picture is:
  1. Being a professional photographer in the next 1.5 year
  2. Having  blog like the one owned by professional blogger for the next one year
  3. Own car for the next 4 year
  4. Being healthy for all the coming days
Pic : by Mrs. Duma (PPM trainer)


Thursday, September 29, 2011

Poem : Inilah ke-Akuan kita; Kadang Kadang

Saya senang berbicara tentang aku.
Saya akan terus berbicara tentang ke-akuanku hingga akhirnya anda tak punya waktu untuk berbicara mengenai diri-anda.

Aku orang yang senang melihat sesuatu yang baik dan mengagumi cerita sukses orang lain, namun sukar untukku mengikutinya.

Didunia ini bersukurlah bila anda mendapat suntikan moral, ucapan penyemangat.
Bila anda Ceritakan tentang prestasi anda padaku, maka jangan sakit hati bila saya berucap ….. ah, itu sih biasa.

Saat memberi usul padaku, jangan marah kalau saya bilang…. Enak saja! Yang lakukan dan alami adalah aku bukan kamu.

Aku bukan tanpa salah.
Jangan marah bila Aku tak sudi mengatai diriku dan berbesar hati menerima celaan destruktif.

Saat bersamaku, jangan kecewa kalau saya tidak mengamini solusi yang anda tawarkan, Dibenakku , anda tidak ada apa-apanya.

Saat menerima dariku, camkanlah dalam hati.
Aku akan menagih balasan kesetiaan dan kamu harus mendengarkan-ku atau engkau harus enyah.

Saya adalah aku.

Bila bukan balasan rahmat Yang Kuasa yang anda dambakan, jangan bermanis-manis denganku.
Aku terlalu pelit untuk hanya sekedar berucap terimakasih.

Bila bersama aku, teruslah berdoa untuk sabar, sabar, sabar…
Aku adalah penguji kesabaranmu.

Bila ada informasi pentingmu, sembunyikanlah itu,
Aku malu hati menyebutkan bahwa itu ide anda saat saya berbicara kepada orang lain.

Saat anda denganku ditengah kerumunan, jangan marah bila anda adalah guyonan saya. Anda adalah bahanku untuk membuat orang lain tertawa. Aku terlalu sempurna hingga tak mungkin menjadikan diriku bahan lelucon.

Saat bekerja denganku, maksimalkan upayamu untuk menyelesaikan bebanmu sendiri
Aku tidak akan berbagi waktu untuk berperan dalam penyelesaiannya.
Kalaupun iya, aku akan menganggapmu lemah, tak handal.

Denganku anda lebih baik diam karena aku selalu dalam posisi menentukan arah.
Bila tidak aku akan mencapmu tidak partisipatif.
Aku bukan pada status untuk mendengarkanmu. Andalah yang harus mengerjakan hal yang kukatakan.

Aku tidak malu dengan sindiran hanya berupa sikap, jadi tindakanmu bukan contoh mujarab untuk ku ikuti meski itu untuk sesuatu yang baik.

Aku bukan untuk mengikatkan diri. Jangan kecewa bila anda tak layak lagi,..                
aku bersama yang lain karena selalu ada pilihan terbaik. 

Wednesday, September 28, 2011

Jembatan Batu


Land View (picture taken from back side of Mal)
Picture by : latamin

Sea View (picture taken from ship)
Picture by : Latamin

Friday, September 23, 2011

Klipping : Variatif dengan bidang reflektif

Dikutip dari Koran Kompas edisi selasa, 28 Juni 2011 (Klinik Fotografi : Tips dan Catatan oleh Arbain Rambey)



Tantangan pada pemotretan hal-hal rutin adalah munculnya foto yang itu-itu saja. Ada banyak variasi untuk sebuah foto yang rutin, antara lain dengan

- memainkan sudut pemotretan,
-  memberikan bingkai dari benda yang  ada ditempat pemotretan,                                                    - memanfaatkan benda-benda reflektif.
Memanfaatkan pantulan dapat memberikan efek segar pada foto yang dihasilkan.                                             

Learning basic management: self-management


In broadest term, our activity can be categorized as the process of input conversion to output. Input can embrace five aspects, commonly abbreviated as 5M; Man, machine, material, method, and money. On the other hand, output could be come goods and service (including decision making).

Theoretically, one basic management process applied is in short known as POAC, which refers to Planning, Organizing, Actuating and Controlling.  Each phase can be described as follows:

-      -     Planning : the phase where we determine final desired output in Time, Quality and quantity framework
-         Organizing : the allocation of input in line with the planned target
-          Actuating: implementation phase. Motivating and  bracing up are factors that will affect the performance success
-       -    Controlling : input to output gap analysis in order to take necessary corrective action for the process betterment

Each pictures depict basic management simulation done by coaching attendee of basic management program. Each group which consisted of 5 persons is asked to build a miniature of tower. See how much enthusiasm they are, right?

Picture by : Mrs. Duma (PPM trainers) ....   
Location   : Bosowa Management Development Institute Makassar, South Sulawesi
Note : click each pic to see biger size





Wednesday, September 21, 2011

A living dictionary of Buton History

Summarized from National News “ KOMPAS” , Thursday, 4 agustus 2011

Anyone who visited Buton island whose intention is knowing the history, culture, and the sultanate of Buton, then Hazirun is one that must be met. He is like a living dictionary of Buton history and culture. He resides in the Melai village, Murhum District, Bau-Bau city of Southeast Sulawesi.

People who visit him does not come only from domestic but also from foreign countries such as Japan, the Netherlands, the United States, and south Korean. Buton sultanate, established in 1540 to 1960, is a maritime empire that controlled the island of Buton and the surrounding islands in the southern of south east Sulawesi.

His grandfather titled “Bontona-gundu-gundu” is one of the members of Sio Limbona, “the highest councils of Buton sultanate” which owns right in appointing and dismissing sultan. Hazirun has countless of history books and copies of ancient manuscripts of Buton. Due to the missing of his books, he rewrites the various ancient manuscripts containing kabanti Buton (poems, rhymes, and songs) and the spiritual teaching of fiqih and Sufism.

One among others manuscript he wrote is Murtabat 7, a kind of constitution for sultanate of Buton. This script comprises 12 chapters and 21 articles which regulate in detail the procedures for governance, territory, taxation, rights and obligations of officials and the selection process of the sultan.

Buton literature, according to Hazirun, reached its glory during the reign of the 29th sultan, La Ode Muhammad Idrus, in the mid of 19th century. Also, the collection of Buton document is the third largest in the archipelago after the Malay and Javanese script.

Nowadays with all his knowledge, he hopes the younger generations would preserve the history and culture of their ancestors, especially Buton generation,

Come see me

mustaminoka | APSense.com
http://mustaminoka.blogspot.com/


Tuesday, September 20, 2011

Kamus Berjalan Buton

Diringkas dari  Koran Nasional “ KOMPAS” , edisi  kamis 4 agustus 2011

Siapapun yang berkunjung ke pulau  Buton dan  ingin mengetahui sejarah, kebudayaan , kesultanan Buton , Hazirunlah salah satu nara sumber yang harus dituju. Ia bagaikan kamus berjalan untuk  sejarah dan kebudayaan buton. Ia berkediaman di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum , kota Bau-bau Sulawesi Tenggara.
Kesultanan Buton yang berdiri pada tahun 1540 hingga 1960 merupakan kerajaan maritime yang menguasai pulau Buton dan dan pulau-pulau sekitarnya diselatan Sulawesi tenggara.  Orang yang berkunjung padanya bukan hanya dari dalam  negeri, namun juga ada yang berasal dari Jepang, Belanda, Amerika serikat, dan korea selatan.
Kakeknya yang bergelar Bontona Gundu-gundu merupakan salah satu anggota Sio Limbona, dewan tertinggi kesultanan Buton yang mengangkat dan memberhentikan sultan.  Sudah tak terhitung buku-buku sejarah dan salinan naskah kuno buton yang dimilikinya. Karena banyak bahan bacaannya yang hilang, ia kembali menyalin ulang berbagai naskah kuno Buton yang berisi kabanti (syair, sajak, puisi dan nyanyian) ataupun ajaran fikih dan tasawuf Buton yang bisa ditarik lagi sejarhnya hingga abad 16.


Salah satu naskah yang ia salin  antara lain Murtabat Tujuh, semacam konstitusi kesultanan buton. Naskah ini terdiri atas 12 bab dan 21 pasal yang mengatur secara rinci tata cara pemerintahan, wilayah kekuasaan, perpajakan, hak dan kewajiban pejabat serta pemilihan sultan.
Kesustraan buton, menurut Hazirun, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan sultan ke-29 , La Ode Muhammad Idrus, pada pertengahan abad ke 19. Juga bahwa koleksi dokumen-dokumen Buton merupakan yang terbanyak ketiga di Nusantara setelah naskah Melayu dan Jawa.  
Kini dengan segala ilmunya, ia berharap generasi muda sekarang, khususnya generasi buton, mau melestarikan sejarah dan budaya leluhur mereka. 
klik untuk melihat versi bahasa Ingrisnya 

Unbelievable love

Can we just walk in a silence baby?
Should it be in a word???
When there have been love and care... Here deep in heart

When there is Trust and hope
Words will be meaningless
It will lead you to eternal love
No matter how hard reality is

When there is Trust and hope
Distance would be nothing
We are as close as our own shadow


There is always room for you
here  deep in heart
for our love

Monday, September 19, 2011

“Flag pole” - Historical path of Buton Sultanate

It is established in 17th century to wave Buton Sultanates flag, called “Longa - longa”. Pole height is 21 meter and made from teakwood. Pole diameter ranges from 21 m to 70 cm.
Photo : 
 

Description  (Picture taken at September,2, 2011)
  1. Flag pole of Buton kingdom
  2. Flag pole and the old Keraton mosque
  3. Lawana Aaanto (One of the gate around keraton fortress)

Kasulana Tombi : Jejak sejarah Kesultanan Buton

Kasulana Tombi (Tiang Bendera)
Didirikan pada akhir abad ke-17 untuk mengibarkan bendera kesultanan Buton “ Longa-longa”.  Bahan dasar terbuat dari kayu jati dengan ketinggian 21 meter dari permukaan tanah yang berdiameter antara 21 cm hingga 70 cm.
Photo : 


 Keterangan gambar :
1. Foto Tiang Bendera
2. Foto tiang bendera dengan latar belakang Mesjid Agung Keraton Buton
3. Lawana Aanto (Salah satu dari pintu gerbang disekeliling Benteng Keraton)

Sunday, September 18, 2011

Iseng : celana orang kota



Ada satu Orang kampong berkesempatan berkunjung ke kota …
 Tentu saja pusat belanja -  mall -  jadi tempat yang tak dilewatkan. Tiba didepan etalase celana, ia kagum sekaligus heran. Keheranannya makin menjadi saat melihat label harga yang selangit.. yang kalau hitungannya orang kampong bisa jadi mencukupi buat belanja beberapa minggu… :

Si Kampong        : Kok bisa segitu mahal ya? Padahal kan hanya celana
Si kota                : .. Iya.. tapi itu bukan celana sembarang celana. Ada keistimewaannya
Si Kampong        : Oh ya… apanya???.. Bukannya  sama saja tuh.. 
                             Dipakai biar tak dikira burung kaka Tua
Si kota                : Yang ini beda.. sekarang  trennya pakaian dari bahan ringan.. 
  ringan sekali dan juga menawarkan rasa yang khas. Misalnya.. ,
  ya celana yang sono itu, harganya selangit karena….
Si Kampong        : “ Apa ? “ Tanyanya tak sabar
Si kota                : Karena kalo pakai yang itu maka pemakainya 
                            akan merasa seperti tak pakai celana dikarenakan ..
                            bahannya ringan dan tipis .
Si Kampong        : hmm.. 

Saturday, September 17, 2011

Thursday, September 8, 2011

Poem : Anak dunia

Dalam dunia yang sedang terpecah
Dia tetap dalam tingkah ceriah anak baru dunia

Harapannya terucap lewat gerak badaniahnya
Bibir kecil indahnya
Mata tulus
Kelucuan pola tingkah

Kita mungkin telah memaknainya dengan nilai sendiri
Dia dan yang dipunyainya ..                                                                hampir bukan lagi alasan mengikat utuh semua yang terpecah

... for You & the  other worlds kids

Please leave comment. I`ll Reply it soon

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner