Mutu semen yang dibeli
oleh konsumen, oleh konsumen individual ataupun proyek, pada dasarnya telah
dijamin melalui ketentuan dalam SNI yang mensyaratkan produsen (pabrikan) wajib
menyertakan type semen pada kemasan, juga tentu seja berat isi kemasan semen. Ini
kan juga tugas pemerintah melindungi hak-hak konsumen. Iya kan?
Namun demikian tidak
berarti bahwa mutu semen tetap stabil selamanya. Proses yang dilalui dari
pabrik hingga tiba ditangan konsumen melewati jalur yang panjang. Kondisi ini
bisa menyebabkan semen rentan terhadap perlakuan yang bisa menyebabkan mutu
semen berkurang. Sebut saja misalnya penanganan dalam transportasi ketoko yang
tidak ditangani dengan baik meyebabkan kemasan semen robek.
Perlu dilakukan
pengecekan terhadap kualitas semen yang akan dibeli. Tidak perlu harus rumit
dengan menggunakan alat pengujian mutu semen sebagaimana yang ada
dilaboratorium. Beberapa cara sederhana juga bisa dilakukan oleh konsumen
individual.
Berikut beberapa cara
sederhana pemeriksaan mutu semen :
1. Langkah pertama
Hal
pertama yang paling penting yakni :
1.1
Pastikan kondisi kemasan semen tidak
cacat, atau robek.
1.2
Lakukan pengecekan atas jahitan kemasan semen
untuk melihat apakah bukan jahitan asli dari pabrik melainkan telah dijahit
ulang ditingkat pengecer. dan juga jahitan kemasan semen tidak juga .
Kemasan yang robek atau telah dijahit
ulang bisa membuat rentan terhadap penurunan kualitas. Ini
karena sebagaimana diketahui bahwa bila semen terkena air, embun, kondisi
dengan tingkat kelembaban yang tinggi akan memicu reaksi bubuk semen yang ada
dalam kemasan. Kemungkinan ini besar terjadi bila kemasan semen robek
2. Langkah lanjutan
2.1
Tinju atau pukul kemasan semen. Bila
tidak keras maka indikasi semen masih bagus
2.2
Test
warna . Buka kemasan dan perhatikan tampak visual bubuk
semen. Warna bubuk semen harusnya seragam. Secara umum warna semen adalah
abu-abu dengan sedikit bayangan warna agak hijau muda. Ini bisa mengindikasikan
jumlah kadungan batu kapur dan tanah liat serta tingkat pembangkaran saat
diproduksi
2.3
Uji
Fisik. Bila telah ada gumpalan atau sebagian atu seluruh
bubuk semen telah menjadi padat, berarti kualitas semen berkurang. Keberadaan
gumpalan menunjukan proses setting telah berlangsung yang tidak lain adalah
proses rekasi semen dengan atmosfir yang mengandung uap air.
2.4
Uji
temperature : Celupkan/masukan jari tangan kedalam
bubuk semen. Bila mutu masih bagus, tangan akan terasa dingin. Dengan kata lain
belum terjadi proses hidrasi dalam semen karena selama proses hidrasi dicirikan
oleh pelepasan panas
2.5
Uji
bau
: ambil segenggam semen dan hirup aromanya. Bila semen masih mengandung lumpur
atau endapan lumpur, maka baunya akan menyerupai bau tanah
2.6
Test Raba : Gesek ibu jari dan jari tengah pada bubuk
semen. Mutu semen dikatakan masih bagus bila bubuk semen terasa halus, seperti
bedak.
2.7
Uji
apung. Lemparkan sejumlah
bubuk semen kedalam wadah berisi
air. Semen baik bila bubuk semen tersebut mengambang sejenak sebelum mengendap.
Kualitas semen buruk bila langsung
mengendap.
2.8
Jika pasta semen ditaruh dalam wadah,
misalnya gelas atau cawan, dimasukan dalam air maka bila semennya baik, pasta
tidak akan larut namun tetap akan padat mengikuti bentuk wadahnya. Dan bila
disimpan dalam waktu yang cukup lama (beberapa jam) semennya akan mengeras dan
tidak retak.
Penjelasan ini
seharusnya memberikan dasar pertimbangan bagi pabrikan, utamanya ditingkat
penyalur dan bahkan bagi para konsumen. Perlakuan yang perlu diperahtikan
antara lain :
1.
Selama masa pengangkutan, hindari jangan
sampai kemasan lecet, robek
2.
Selama masa penyimpanan, tempat
penyimpanan tidak mudah terpapar dengan tingkat kelembaban yang tinggi,
terkenan rembesan air
Poin penting yang
diingat yakni semen bersifat hidrolisis, artinya akan berekasi bila terpapar
dengan kondisi yang mengandung upa air atau terkena air. Uap air dan air bisa
menjadi musuh utama semen yang masih dalam proses penyimpanan.
Penjelasan ini tentunya
akan berlaku praktis untuk konsumen individual. Untuk penggunaan pada segmen kontraktor
proyek, cara diatas tentulah hanya petunjuk awal. Segmen konsumen ini mempunyai
cara perlakuan khusus dalam memastikan mutu semen yang memenuhi persyaratan
kebutuhannya.
English
vocabulary :
preliminary
inspection; field test, a rough idea, field tests to judge the quality of
cement, indication of excess lime or clay, adulteration with sand. contains too
much of pounded clay and silt as an adulterant, lumps should not be present in
the bag, within a short amount of time. it should set and not crack, require huge apparatus to check the quality of
cement. Strength of cement reduces as time goes on. Rubbing Test, Take a pinch
of cement rub within your fingers. Check the stitching of cement bag and ensue
the cement bag has not been re-stitched. give a smooth and not a gritty
feeling. float for some time before they sink., stored at moisture free area in
cement store.
Referensi
Website :
kelinci99
ReplyDeleteTogel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
yukk daftar di www.kelinci99.casino
ReplyDeleteCheck Cement Quality