Pagi
datang dan dalam hitungan jam, malam muncul. Saat pagi datang kita pun
bersegera untuk kekantor. Rutinitas kerjaan kantor menunggu. Saat malam tiba ,
kita pun bersiap menuju kekampus. Dosen telah siap mempresentasekan materi
kuliah.
Pagi
datang dan dalam hitungan jam, malam muncul. Ini Terus berulang, berulang dan berulang. Dari zaman nenek moyang, sekarang
dan kapanpun nanti dimasa mendatang , didunia nyata maupun dalam komik , one
pice, fakta tentang waktu tetap akan
sama; 168 = Hours Per Week ; 86,400 = Seconds Per Day. 24 hours a aday. 365
days a year.
Apa arti angka-angka ini?....
Bahwa waktu adalah
sumberdaya yang kita miliki dalam jumlah yang sama. Si A, Si B, si C, ataupun
si Kaya, si Miskin, Si Ganteng ataupun si Buruk rupa, Kaum tua, kaum anak-anak
maupun kaum muda, jumlah yang dimiliki sama. Juga Bahwa waktu bukannya tidak
terbatas. Karena itu waktu dinyatakan dalam satuan angka. Kita tidak pernah
melihat jam dengan symbol tak terhingga kan.? Bila ada saya juga mau satu.
Waktu terus berjalan.. kita menyadari
semua itu. Namun kesadaran kadang tidak cukup menjadi pelajaran berarti untuk
terhindar dari berbagai masalah. Masalah stress akibat tekanan pekerjaan
dikantor, akibat beban tugas dikampus, akibat deadline hutang yang harus
dibayar. Kita selalu terjebak dalam perangkap masalah. Saya atau anda ,
siapapun pernah berucap sendiri ketika berhadapan dengan tugas yang dead line “
seandainya kemarin itu saya tidak ikut acara party teman, pekerjaan ini sudah
selesai? ; “ kalau saja tugas survey ini diberitahukan satu minggu sebelumnya,
bukannya tiga hari, laporannya pasti bisah difinalisasi sekarang? “ kalau saja
jam kuliah bisa diundur, saya bisa lebih segar dan focus selama perkuliahan?”Tapi semua pengandaian itu menjadi tidak ada
gunanya. Bos akan menilai buruk kinerja kita karena tidak menyetor tugas, dosen
akan memberi nilai kurang karena ketidakhadiran kita dikampus. Semuanya bisa menyebabkan
kita stress.
Kita tentu tidak ingin selalu berhadapan pada
persoalan ini. Ya , kita tidak boleh terus menerus demikian. Kalau
dipikir-pikir, masalah diatas penyebab utamanya adalah waktu. IT IS ALL ABOUT
TIME, Kita telah kehabisan waktu . Kita juga tidak bisa mengembalikan waktu
dihari-hari yang telah lewat. Pilihan
penggunaan waktu kita dimasa lampu telah menjauhkan kita dari hal
penting dan disadari atau tidak kit menggali lubang perangkap sendiri. Semuanya
adalah berhubungan dengan waktu, lebih tepatnya MANAJEMEN WAKTU.
Ungkapan bahwa selalu ada hari esok ternyata menjadi
sebuah perangkap. Faktanya bahwa
penyelesaian tugas kampus atau kantor tidak akan menunggu hari esok bila telah
deadline. Bila kematian telah harus dating, tidak ada lagi untuk hari
esok. Siap atau tidak siap semua harus
berakhir. Untuk itu penting untuk dingat:
•
Time is about our life, not their
life
•
It’s about CHOICE.
•
We cannot recapture time that is lost.
•
Live in the present: the past cannot
be changed, and the future is the direct result of what you do right now!
Jadilah manajer waktu
yang handal, itulah obat stress yang paling murah
Read also :
- http://www.valariehurst.com/5-time-management-tips-maximizing-profits/
- http://ohmyhandmade.com/2010/head/entrepreneurship/make-time-management-resolutions-and-stick-to-them-maybe
- http://blog.asha.org/2015/05/07/executive-function-organization-time-management/
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon