Saat
memutuskan untuk melanjutkan magister manajemen UNHAS, maka saya bisa yakinkan
itu sebuah keputusan yang penuh resiko.
Pendidikan memang sebuah investasi, risky investment. Seperti halnya
investasi lainnya, kita perlu menghitung sumberdaya yang kita miliki serta
sumberdaya lain diluar kendali kita. Lalu bagaimana agar kuliah tidak
mengganggu kerja dan kerja tidak menggangu kuliah? Bagaimana agar kuliah bisa
selesaia sesuai waktunya dan pekerjaan sebagai sumberdana utama pembiayaan
kuliah juga tidak terputus? bagiamana agar kuliah benar benar adalah kuliah, maksudnya ilmunya juga membawa perubahan ?...........
1. Sampaikan ke bos dan kolega bahwa anda
juga sekarang ini sambil kuliah. Dengan begini anda bisa mendapatkan
dukungan, sekalipun itu tidak terucap. Setidaknya diharapkan mereka akan
mengerti bila untuk beberapa kesempatan anda tidak terlalu sempurna
menyelesaikan tugas dari bos atau sedikit telat menyelesaikan proyek yang
ditangani. Juga kolega tidak akan merasa kecewa bila anda menolak undangan
mereka karena harus menyelesaikan proyek kampus dulu. Bahkan bisa jadi mereka yang akan
mengingatkan akan jadwal kampus bila suatu saat anda lalai.
2.
Pastikan pekerjaan dikantor diselesaikan
segera dikantor. Dengan begini,
tertutup keumungkinan si bos atau kolega menginterupsi saat kita tengah kuliah
atau saat seharusnya mengerjakan tugas kampus.
Bisa dibayangkan betapa repotnya bila untuk saat bersamaan harus
menyelesaikan tugas kantor yang sudah deadline dan bos meminta laporan sudah
harus ada dimejanya, dan disatu sisi ada juga tugas dari prof yang sudah harus
disetor. Benar-benar akan stress berat.
3.
Antisipasi tugas yang kemungkinan besar
bos akan tugaskan. Pada beberapa kondisi, bos akan meminta laporan yang
yang tidak kita duga sebelumnya. Bisa saja ini terkait laporan proyeksi . tentu
saja itu mengharuskan bos meminta informasi dari bank data yang ada. Nah bila
ini tidak diantisipasi, maka saat informasi itu diminta kita akan kesulitan
mencari data dimaksud.
Dibutuhkan
pengorganisasi data yang baik sehingga kita dapat dengan mudah menuntun kolega
kita untuk mencari data dimaksud saat kita masih kuliah. Kebayang repotnya
kalau mesti balik kekantor dulu dan mengambil data dimaksud. Untuk itu akan
lebih baik bila pada menjelang akhir jam kerja, anda rapikan berkas anda,
dengan begitu kita tidak akan kelimpungan bila harus mencarinya kembali. Lebih
baik untuk pulang sedikit telat menyelesaikan tugas merpaihkan meja kerja daripada keesokan harinya kita terjebak
masalah ketidkarapihan yang kita buat sendiri.
4.
Sambil menyelam minum air. Pepatah lama ini saya pikir tetap akan terus
relevan, apapun zamannya, yang intinya bermakna bahwa dalam satu rentang waktu
kerjakan pekerjaan lebih dari satu, tapi jangan sampai merusak pekerjaan utama.
Menyelam adalah pekerjaan utamanya, dalam hal ini tugas kantor adalah
yang prioritas. Tentu kecuali anda tidak khawatir dipecat tanpa pesangon. Minum
air adalah pekerjaan tambahan, dalam hal ini adalah kuliah. Tentu saja minum
air terlalu banyak saat menyelam juga bisa mati kita. Begitu juga dengan
mengenyampingkan tugas utama dikantor dan focus hanya pada tugas kampus,
membuat anda akan dipecat dengan tidak hormat.
Pekerjaan
kantor pastilah ada masanya sangat sibuk ada juga lowongnya. Saat lagi lowong,
gunakan untuk melihat kembali materi kampus, atau membuat sedikit catatan
kampus. Repot memang kerja sambil kuliah.
5.
Praktekan ilmu yang dipelajari ditempat
kerja. Tujuan kuliah tentu saja adalah untuk bisa mendapatkan cara
perbaikan dalam segala proses, baik untuk pribadi ataupun secara organisasi. Bisa
jadi ilmu yang dipelajari dikampus tepat untuk penyelesaian masalah kantor. Ini
saya pikir lebih jauh bisa memberikan nilai kesenangan tersendiri bahwa yang
dipelajari ternyata berguna. Tidak usah terlalu pusingkan dengan apakah anda
dipromosikan ditempat kerja anda sekarang atau tidak, karena saat anda
selesaikan kuliah, akan selalu ada tempat dimana saja yang akan memberikan
apresiasi atas kemampuan ayang anda miliki.
6.
Jalin komunikasi dan kordinasi yang baik
dengan department lain. Pekerjaan kadang dan memang mengharuskan kordinasi
dengan kolega didepartemen lainnya. Bisa saja masalah muncul dalam hubungan
kordinasi tersebut, dan itu membuat
energy anda habis. Energy untuk kampus terkuras. Jaga hubungan kordinasi yang
professional dan dengan cara begitu mereka tidak akan menjadi sumber masalah.
7.
lakukan Relaksasi : melakukan hobi
menenangkan. Ini karena kita suka dan rasa suka ini melahirkan energy baru.
Kita sepertinya tidak pernah kekurangan tenaga untuk mengerjakannya. Hal ini
berbeda bila saat harus melakukan pekerjaan rutin, dikantor ataupun dikampus.
Kita menjadi mudah lelah. Ini persoalan mental, Achieving challenging
goals requires a lot of mental energy. Invest
your mental focus on one goal, the most important goal right now; Leisure activities are important to
help you recharge, but too much can be detrimental.
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon