
Semua memang ada etikanya, manusia
dengan hewan, terlebih lagi manusia dengan manusia. Kedekatan dan rasa memiliki
kadang membuat kita lepas control dan merasa etika bukan lagi sesuatu yang
penting. Rasa memiliki dan kuasa menjadikan kita kadang sering sewenang-wenang.
Itu karena kita merasa sayalah yang berkuasa dan yang lain sudah sepantasnya
mendapatkan apapun perlakuan dari mereka yang merasa punya kuasa. Kita merasa
karena sayalah yang lainnya itu bisa survive. Bahwa mereka masih bertahan kerja
karena saya, bahwa saya yang bercapek-capek bekerja untuk mereka, saya untuk
mereka.. Hmm ., ego.
Lalu apa obatnya agar terhindar dari
ego ini.. ? Saya pikir apapun alasannya, baik bukan dimaksudkan untuk menyakiti
seperti dengan alasan melampiaskan amarah, kekecewaan terhadap obyek lainnya,
kita sudah seharusnya terus belajar membelenggu ego. Itulah yang dalam falsafah
wolio buton pobinci-binciki kuli. Lakukan dahulu terhadap diri sendiri, bila
sakit, maka sakit pula yang dirasakan oleh orang lain atas akibat perlakukan
yang kita kerjakan.
jangan ingat apa yang kamu berikan. Bukankah
ada nasihat dalam agama bila member dengan tangan kanan, maka jangan sampai
tangan kiri tau. semoga
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon