Sunday, August 2, 2015

Etika kucing

Kucing biasanya kalau lapar, akan langsung kedapur mengendus seperti sebuah radar menentukan lokasi makanan dan siap mendapatkan makanan. Tapi ini sepertinya hanya untuk kucing garong. Beberbeda dengan kucing yang satu ini, saat lapar ia akan datang mendekat, mengeong satu dua kali sambil menatap. Ia tentu mengiba dan berharap uacapannya dipahami sebagai keinginan bahwa ia lapar. Ia menginginkan diberi makan. Itulah kucing yang sekarang ini bersamaku. Bila saya tidak beranjak, ia akan tetap ditempatnya diam. Barulah saaat beranjak, ia akan segera juga melompat dan mengarahkan jalan menuju kedapur. Saya menyebut ini etika kucing.
Semua memang ada etikanya, manusia dengan hewan, terlebih lagi manusia dengan manusia. Kedekatan dan rasa memiliki kadang membuat kita lepas control dan merasa etika bukan lagi sesuatu yang penting. Rasa memiliki dan kuasa menjadikan kita kadang sering sewenang-wenang. Itu karena kita merasa sayalah yang berkuasa dan yang lain sudah sepantasnya mendapatkan apapun perlakuan dari mereka yang merasa punya kuasa. Kita merasa karena sayalah yang lainnya itu bisa survive. Bahwa mereka masih bertahan kerja karena saya, bahwa saya yang bercapek-capek bekerja untuk mereka, saya untuk mereka.. Hmm ., ego.

Lalu apa obatnya agar terhindar dari ego ini.. ? Saya pikir apapun alasannya, baik bukan dimaksudkan untuk menyakiti seperti dengan alasan melampiaskan amarah, kekecewaan terhadap obyek lainnya, kita sudah seharusnya terus belajar membelenggu ego. Itulah yang dalam falsafah wolio buton pobinci-binciki kuli.  Lakukan dahulu terhadap diri sendiri, bila sakit, maka sakit pula yang dirasakan oleh orang lain atas akibat perlakukan yang kita kerjakan.
jangan ingat apa yang kamu berikan. Bukankah ada nasihat dalam agama bila member dengan tangan kanan, maka jangan sampai tangan kiri tau. semoga

No comments:

Post a Comment

Please leave acomment.
I`ll Reply it soon

Please leave comment. I`ll Reply it soon

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner