Diringkas dari Koran Nasional “ KOMPAS” , edisi kamis 4 agustus 2011
Siapapun yang berkunjung ke pulau Buton dan
ingin mengetahui sejarah, kebudayaan , kesultanan Buton , Hazirunlah
salah satu nara sumber yang harus dituju. Ia bagaikan kamus berjalan untuk sejarah dan kebudayaan buton. Ia berkediaman
di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum , kota Bau-bau Sulawesi Tenggara.
Kesultanan Buton yang berdiri
pada tahun 1540 hingga 1960 merupakan kerajaan maritime yang menguasai pulau Buton
dan dan pulau-pulau sekitarnya diselatan Sulawesi tenggara. Orang yang berkunjung padanya bukan hanya dari
dalam negeri, namun juga ada yang
berasal dari Jepang, Belanda, Amerika serikat, dan korea selatan.
Kakeknya yang bergelar Bontona
Gundu-gundu merupakan salah satu anggota Sio Limbona, dewan tertinggi
kesultanan Buton yang mengangkat dan memberhentikan sultan. Sudah tak terhitung buku-buku sejarah dan
salinan naskah kuno buton yang dimilikinya. Karena banyak bahan bacaannya yang
hilang, ia kembali menyalin ulang berbagai naskah kuno Buton yang berisi
kabanti (syair, sajak, puisi dan nyanyian) ataupun ajaran fikih dan tasawuf
Buton yang bisa ditarik lagi sejarhnya hingga abad 16.
Salah satu naskah yang ia salin antara lain Murtabat Tujuh, semacam konstitusi kesultanan buton. Naskah ini terdiri atas 12 bab dan 21 pasal yang mengatur secara rinci tata cara pemerintahan, wilayah kekuasaan, perpajakan, hak dan kewajiban pejabat serta pemilihan sultan.
Salah satu naskah yang ia salin antara lain Murtabat Tujuh, semacam konstitusi kesultanan buton. Naskah ini terdiri atas 12 bab dan 21 pasal yang mengatur secara rinci tata cara pemerintahan, wilayah kekuasaan, perpajakan, hak dan kewajiban pejabat serta pemilihan sultan.
Kesustraan buton, menurut Hazirun,
mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan sultan ke-29 , La Ode
Muhammad Idrus, pada pertengahan abad ke 19. Juga bahwa koleksi dokumen-dokumen
Buton merupakan yang terbanyak ketiga di Nusantara setelah naskah Melayu dan
Jawa.
Kini dengan segala ilmunya, ia berharap
generasi muda sekarang, khususnya generasi buton, mau melestarikan sejarah dan
budaya leluhur mereka.
klik untuk melihat versi bahasa Ingrisnya
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon