Thursday, September 29, 2011

Poem : Inilah ke-Akuan kita; Kadang Kadang

Saya senang berbicara tentang aku.
Saya akan terus berbicara tentang ke-akuanku hingga akhirnya anda tak punya waktu untuk berbicara mengenai diri-anda.

Aku orang yang senang melihat sesuatu yang baik dan mengagumi cerita sukses orang lain, namun sukar untukku mengikutinya.

Didunia ini bersukurlah bila anda mendapat suntikan moral, ucapan penyemangat.
Bila anda Ceritakan tentang prestasi anda padaku, maka jangan sakit hati bila saya berucap ….. ah, itu sih biasa.

Saat memberi usul padaku, jangan marah kalau saya bilang…. Enak saja! Yang lakukan dan alami adalah aku bukan kamu.

Aku bukan tanpa salah.
Jangan marah bila Aku tak sudi mengatai diriku dan berbesar hati menerima celaan destruktif.

Saat bersamaku, jangan kecewa kalau saya tidak mengamini solusi yang anda tawarkan, Dibenakku , anda tidak ada apa-apanya.

Saat menerima dariku, camkanlah dalam hati.
Aku akan menagih balasan kesetiaan dan kamu harus mendengarkan-ku atau engkau harus enyah.

Saya adalah aku.

Bila bukan balasan rahmat Yang Kuasa yang anda dambakan, jangan bermanis-manis denganku.
Aku terlalu pelit untuk hanya sekedar berucap terimakasih.

Bila bersama aku, teruslah berdoa untuk sabar, sabar, sabar…
Aku adalah penguji kesabaranmu.

Bila ada informasi pentingmu, sembunyikanlah itu,
Aku malu hati menyebutkan bahwa itu ide anda saat saya berbicara kepada orang lain.

Saat anda denganku ditengah kerumunan, jangan marah bila anda adalah guyonan saya. Anda adalah bahanku untuk membuat orang lain tertawa. Aku terlalu sempurna hingga tak mungkin menjadikan diriku bahan lelucon.

Saat bekerja denganku, maksimalkan upayamu untuk menyelesaikan bebanmu sendiri
Aku tidak akan berbagi waktu untuk berperan dalam penyelesaiannya.
Kalaupun iya, aku akan menganggapmu lemah, tak handal.

Denganku anda lebih baik diam karena aku selalu dalam posisi menentukan arah.
Bila tidak aku akan mencapmu tidak partisipatif.
Aku bukan pada status untuk mendengarkanmu. Andalah yang harus mengerjakan hal yang kukatakan.

Aku tidak malu dengan sindiran hanya berupa sikap, jadi tindakanmu bukan contoh mujarab untuk ku ikuti meski itu untuk sesuatu yang baik.

Aku bukan untuk mengikatkan diri. Jangan kecewa bila anda tak layak lagi,..                
aku bersama yang lain karena selalu ada pilihan terbaik. 

No comments:

Post a Comment

Please leave acomment.
I`ll Reply it soon

Please leave comment. I`ll Reply it soon

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner