Wednesday, June 10, 2015

Simay kebakaran panik



Saya menertawakan simay saat ia bercerita tentang kejadian yang menimpa. Padahal itu hamper membuatnya celaka. Untung simay  baik hati dan paham . Bila tidak kupikir ia akan benar benar sangat marah,. Marah sekali.
Jadi ceritanya begini ., seperti biasa hari itu simay memasak untuk santap malam. Setelah siap, panci diletakan diatas tungku.  Nyala apinya cukup besar dan sebenarnya tidak butuh waktu lama masakannya sudah matang dan siap disantap. Disaat bersamaan , televise menyajikan acara yang menarik minatnya. Cukup serius ia nonton dan kelupaan bahwa ia baru saja menyalakan kompor.

Tiba-tiba dilayar televise muncul pemandangan lain berupa kobaran api. Itu seperti bayangan, bukan bagian bagian dari acara televise. Kaget seketika, simay menoleh dan melihat kobaran api diatas kompor gas. Panic, panic dan panic., simay panic bercampur rasa takut.
Kobaran api telah menjilati dinding. Dengan sikap reflex ia bergegas kedapur mengambil air dan menyirami api yang tengah menyala hebat. Ternyata diluar dugaannya, api malah makin besar.
Panic, panic, panic. Tapi bagusnya bahwa ia tidak kehilangan kesadaran. Terlintas tindakan pencegahan yang pernah ditontonnya. Ia lalu mengambil beberapa lembar kain, merendamnya  dan lalu menutupi panci yang apinya masih berkobar.

Selamatlah simay.. yang tersisa selanjutnya adalah asap mengepul diseluruh ruangan dan butuh waktu cukup lama sampai asapnya benar-benar hilang.
Hmmm .. hati-hati dengan api simay. Api kecil jadi sahabat, saat besar bisa jadi lawan. Hal yang diabaikan bisa jadi lawan.

No comments:

Post a Comment

Please leave acomment.
I`ll Reply it soon

Please leave comment. I`ll Reply it soon

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner