Dikutip
dari buku the essence of change by Liz Clarke
Petunjuk
bisnis Hawlet Packard :
Diatas
segalanya, perlakukan perubahan sebagai sesuatu yang tidak terelakan, jangan
mencoba menolaknya
Siap
sedialah untuk beralih secara cepat ketika anda melihat sebuah arah baru yang
menjanjikan
- Perubahan dalam bisnis akan sering diikuti oleh intrik politik, perdebatan, tekanan, stress, keragu-raguan, sabotase-hambatan
- Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara perubahan organisasi dan perubahan pribadi. Prosesnya odentik
- Orang akan hanya menganggukan kepala pada saat menghadapi perubahan, tetapi mereka masih belum juga bergerak untuk mulai
- Setiap usulan perubahan dapat dirasakan sebagai sebuah bel yang memberi tanda bahwa kita akan melompat masuk kedalam ruang hijau yang menakutkan
- Perubahan selalu menaikan tingkat kegelisahan dan mendorong tingkah laku untuk menghindarinya terutama jika perubahan yang baru bertentangan dengan akumulasi pelajaran dari masa lalu yang sukses
- Reaksi terhadap suatu perubahan lebih bersifat emosional daripada logika
- Cara individu dalam mengatasi perubahan utama yakni terombang ambing antara tarikan masa lalu dan visi masa depan. Proses perubahan dimulai pada saat seseorang melupakan masa lalu, menghadapi transisi serta menatap masa depan yang baru.
- Hamper setiap perubahan utama akan membuat semua hal makin buruk sebelum menjadi makin baik
- Dalam proses perubahan, orang-orang lebih suka untuk berbalik keperilaku lama pada saat situasi menjadi lebih sulit atau ketika tekanan berlalu
- Kebanyakan dari kita lebih tertarik untuk mengetahui “ bagaimana perubahan akan berpengaruh terhadap diri kita” bukan pengaruhnya terhadap organisasi
- Kita mungkin menyadari mengapa kita harus berubah dan kapan. Kita siap, tapi kadang kita tidak tahu kemana arah hendak pergi
- Orang yang merasa bahwa mereka memiliki elemen untuk mengontrol tujuan mereka sendiri lebih bersedia untuk melakukan perubahan. Orang seperti ini memiliki rasa memiliki dan selalu berpikir “ ini kesempatanku- juga menghindari pikiran ini bukan urusanku, biarkan bos pusing memikirkannya
- Melihat masa lampau tidak dapat menolong kita memperkirakan masa depan. Betapa mahalnya biaya kepuasan diri.
- Kita harus berubah menentukan masa depan yang baru ketika kita berjalan.
- BACA BAGIAN 1
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon