BERUBAH
… lalu sekejap sang tokoh mengalami transformasi. kostum yang dipakai berubah menjadi kostum seorang
hero. Perubahan itu begitu cepat sehingga sang tokoh tidak memberikan ruang
bagi lawan untuk menghajarnya.Tapi
ini hanya adegan fiksi. Berbeda dengan proses perubahan yang saya simpulkan
dari cerita seorang kawan. Dalam organisasi tempatnya bekerja, pada satu masa,
struktur mengalami perubahan.
Diceritakannya bahwa,
isu perubahan telah menjadi
pembicaraan diantara koleganya. Lama setelah isu perubahan mengisi atmosfer kantornya, ia
dan kawannya akhirnya diundang rapat oleh atasannya membicarakan perubahan yang
akan terjadi. Pengumuman pun dibacakan berkaitan dengan nama dan tempat
baru masing-masing. Sang atasan
meyakinkan bahwa semua personalia akan mendapatkan hak dan tanggung jawab yang
setara.
Yang
menggelitik dari ceritanya adalah, ia diberi surat keputusan dari manajemen dan
bahwa manajemen baru akan menghubunginya untuk membicarakan penugasan baru. Tidak
ada pertemuan resmi tiga pihak – sang atasan, manajemen baru dan si kawan . Saya
pikir dalam kondisi tersebut sikawan berada dalam situasi seperti “ anak ayam
yang ditinggalkan induk”. Ia harus menerima dan berusaha sendiri atas segala
kemungkinan yang terjadi.
Tidak
banyak yang dapat saya sampaikan kepada sikawan.
Perubahan
selalu punya konsekuensi “ menang-kalah” , “ aman-tidak aman”. Ada kecenderungan
dalam setiap perubahan , orang akan terlebih dahulu mengamankan jalannya
sendiri. Selalu ada intrik politik sebagai sebuah respon atas perubahan. Ini
bisa terungkap jelas saat sebuah kisah diungkap atau dikaji ulang dengan tanpa tendensi pribadi. Teruslah
BELAJAR dan BERUSAHA kawan. Dengan begitu nantinya segala pintu akan terbuka.
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon