Rencanakan dengan baik

 Dengan tambahan tenaga dan ongkos, akhirnya pekerjaan selesai – proyek pengecoran rumah. Satu masalah selesai juga.

Pekerjaan sebenarnya telah diatur – waktu pengantaran telah dibicarakan dan karena beberapa alasan, waktu dijadwal ulang. Kesiapan petugas lapangan (tukang) juga telah disampaikan. Skema pembayaran telah pula didiskusikan. Tetangga yang arealnya akan dilintasi kendaraan besar dan berat juga telah disapa dan dimintai izin. Tapi rencana tetap saja hanya sebuah pembahasan awal diatas kertas. Selalu ada hal tak terduga dilapangan.Yang menarik untuk dibicarakan lebih jauh adalah bagaimana mana merespon suatu penyimpangan atas apa yang diharapkan (rencana) dengan kejadian lapangan (eksekusi). 

Perencanaan untuk suatu pekerjaan yang baru digeluti selalu punya potensi menghadapi kendala saat eksekusi. Itu karena, seorang pembuat rencana bisa saja mengabaikan keadaan yang tidak sempat dipikirkannya. atau juga karena ia baru, ia tidak punya banyak informasi (information asymetry effect)  Misalnya dalam pengerjaan ini, timbul beberapa kekacauan:

• Rute yang dilalui kendaraan pembawa material harus dihadapkan dengan beberapa pihak yang jalanannya tidak mau dilewati. Mengagetkan mendapatkan kabar bahwa mobil ditahan oleh masyarakat. Saya pikir alasan mereka cukup masuk akal bahwa jalanan diseting bukan untuk dilewati kendaraan besar.
• Keberatan oleh tetangga yang tidak mau lahannya dilewati kendaraan besar. 
• Keberatan oleh tetangga yang terganggu oleh suara kendaraan pada jam istirahat mereka

Hal lainnya yakni ada sedikit ketegangan saat operator kendaraan pompa memutuskan agar operasi tidak diteruskan dan meminta penggantian material. Pekerjaan ini memang dalam prosesnya ditangani oleh dua divisi berbeda. Saya pikir situasi saat itu menghadirkan kepanikan. Tapi syukurlah, meski ada kasak-kusuk, semua bisa teratasi.

Sekalipun tidak ada sesuatu yang bisa dipastikan, tetap buat perencanaan. Ini akan menghindarkan  tambahan ongkos. Yang lebih penting lagi adalah menghindari stress.