Monday, February 8, 2016

Catatan perubahan organisasi– sebuah refleksi

BERUBAH … lalu sekejap sang tokoh mengalami transformasi.  kostum yang dipakai berubah menjadi kostum seorang hero. Perubahan itu begitu cepat sehingga sang tokoh tidak memberikan ruang bagi lawan untuk menghajarnya.Tapi ini hanya adegan fiksi. Berbeda dengan proses perubahan yang saya simpulkan dari cerita seorang kawan. Dalam organisasi tempatnya bekerja, pada satu masa, struktur mengalami perubahan. 
Diceritakannya bahwa,
isu perubahan telah menjadi pembicaraan diantara koleganya. Lama setelah isu perubahan mengisi atmosfer kantornya, ia dan kawannya akhirnya diundang rapat oleh atasannya membicarakan perubahan yang akan terjadi. Pengumuman pun dibacakan berkaitan dengan nama dan tempat baru  masing-masing. Sang atasan meyakinkan bahwa semua personalia akan mendapatkan hak dan tanggung jawab yang setara.
Yang menggelitik dari ceritanya adalah, ia diberi surat keputusan dari manajemen dan bahwa manajemen baru akan menghubunginya untuk membicarakan penugasan baru. Tidak ada pertemuan resmi tiga pihak – sang atasan, manajemen baru dan si kawan . Saya pikir dalam kondisi tersebut sikawan berada dalam situasi seperti “ anak ayam yang ditinggalkan induk”. Ia harus menerima dan berusaha sendiri atas segala kemungkinan yang terjadi.
Tidak banyak yang dapat saya sampaikan kepada sikawan.
Perubahan selalu punya konsekuensi “ menang-kalah” , “ aman-tidak aman”. Ada kecenderungan dalam setiap perubahan , orang akan terlebih dahulu mengamankan jalannya sendiri. Selalu ada intrik politik sebagai sebuah respon atas perubahan. Ini bisa terungkap jelas saat sebuah kisah diungkap atau dikaji ulang dengan tanpa tendensi pribadi. Teruslah BELAJAR dan BERUSAHA kawan. Dengan begitu nantinya segala pintu akan terbuka.

No comments:

Post a Comment

Please leave acomment.
I`ll Reply it soon

Please leave comment. I`ll Reply it soon

Subscribe via Email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner