Soal membahas bagaimana perusahaan nasional express beroperasi. Dari kondisi operasi yang ada, perusahaan coba mencari suatu alternatif proses yang akan memperbaiki kinerjanya. Konsep produktifitas akan membantu meninjau dan mengevaluasi seberapa baik kontribusi suatu usulan perbaikan
Studi Kasus 1 : National Air Express
Studi Kasus 1 : National Air Express
National Air adalah sebuah perusahaan air-express dengan kantor
yang tersebar diseluruh
Negara bagian. Frank Smith, manajer pada wilayah
operasi Chatanooga, kota Tennesee
sedang mempersiapkan laporan budget
pertriwulan, yang akan dipresentasekan pada rapat regional
Area Tenggara minggu
depan. Dia sangat kuatir mengenai penambahan biaya modal untuk operasi
saat
bisnis meningkat cukup besar. Seingatnya,
ini telah menjadi tiga bulan pertama paling buruk,
Terjadi badai salju, gempa
bumi dan musim dingin yang parah. Frank telah meminta Martha
Lewis, supervisor
lapangan, membantunya untuk meninjau data yang tersedia dan
Metode Layanan
Perusahaan National Air menawarkan layanan pengantaran kilat via udara
dalam waktu satu malam
yang diantarkan langsung kerumah pelanggan ( door-to-door overnight air-express delivery)
dalam wilayah
Amerika serikat. Smith
dan Lewis adalah manajer armada yang terdiri atas 24 buah
truk yang menangani
pengangkutan dalam area Chattanooga. Rute dirancang berdasarkan
area, biasanya digambarkan
dengan batasan kode pos, nama jalan utama, atau ciri utama
geografis seperti
Tennessee River. Penjemputan biasanya ditangani dari jam 3.00 P.M dan
6.00
P.M., senin hingga Jumat. Rute pengemudi adalah paduan antara tempat
pemberhentian harian
yang terjadwal secara regular dan titik penjemputan
nasabah yang menelpon. Perintah
Penjemputan yang ditentukan dari telepon masuk
disebarkan informasinya melalui radio kepada supir.
Komitmen dibuat terlebih dahulu mengenai tempat penjemputan regular
dilakukan
dengan memperhatikan bahwa paket telah siap. Meskidemikian, sebagian
besar panggilan
telepon nasabah menginginkan agar penjemputan dilakukan
selambat mungkin, yakni tepat sebelum
jam kerja berakhir (biasanya jam 5 sore).
Saat supir tiba pada masing-masing lokasi penjemputan, supir akan
memberikan
perlengkapan seperlunnya (amplop atau kotak bila diminta) dan
sebagian besar menerima tagihan
yang telah dilengkapi untuk masing-masing
paket.
Karena industry benar-benar sangat kompetitif, supir professional dan sopan
penting
untuk mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, Smith selalu kuatir
para supir akan membuat
para nasabah buru-buru melengkapi paketnya.
Pertimbangan budget
Smith dan Lewis mendapati bahwa dalam tiga bulan terakhir mereka tidak
dapat memenuhi
permintaan nasabah untuk penjemputan yang telah dijadwalkan
sebelumnya. Walaupun secara
rata-rata para supir tidak dalam kondisi sibuk
dengan bisnis, para supir tidak bisa tiba
dilokasi penjemputan tepat waktu. Smith
tidak berpikir dia mampu memberikan alasan atas
kenaikan biaya sebesar $ 1,200 untuk tambahan truk dan supir saat nilai
produktifitas tetap
(diukur dengan rasio pengapalan per truk/hari). Perusahaan
sendiri telah menetapkan diri
sebagai operator berbiaya rendah dalam industry
pengantaran paket dibarengi dengan
komitmen terhadap layanan berkualitas dan
nilai untuk pelanggannya.
Pertanyaan diskusi
- Apakah ukuran produktifitas yang dinyatakan dalam rasio kiriman per hari per truk masih berguna? Apakah ada alternative lainnya yang efektif?
- Hal lain apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan variabilitas penjemputan pesanan yang masuk melalui telepon? Bisakah supir diharapkan ada pada beberapa lokasi sekaligus pada pukul 5 sore?
- Bagaimanakah seharusnya kita mengukur kinerja penjemputan paket kiriman? Apakah standard kerja berguna dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh cuaca, lalu lintas dan variable acak lainnya? Apakah perusahaan lainnya menghadapi permasalahan yang sama?
Berdasarkan pada lingkungan bisnis National Air Express, kinerja perusahaan akan bergantung pada seberapa banyak jumlah barang yang dikirim per hari. Makin banyak maka makin besar peluang pendapatan perusahaan.
Bila ditelusuri lebih lanjut, jumlah barang yang
dikirim akan sangat bergantung pada seberapa
banyak jumlah nasabah yang orderan
pengiriman barangnya dapat dipenuhi/didatangi oleh supir.
Dengan demikian
- ukuran produktifitas yang dinyatakan dalam rasio kiriman per hari per truk tetap bisa dianggap ukuran yang berguna bagi perusahaan.
- Alternatif lain pengukuran produktifitas yakni :
Jumlah
nasabah yang terlayani / Supir per hari
Dibanding
pengukuran produktifitas sebelumnya, alternative pengukuran lebih informatif
karena
akan dapat diukur berapa banyak nasabah yang terlayani dalam suatu
cakupan area tertentu.
Tindakan korektif atas produktifitas yang rendah lebih
lanjut dapat meningkatkan produktifitas yang
diukur dalam kiriman per hari per truk
Ini
bisa menyebabkan beberapa orderan penjemputan paket bisa tidak terpenuhi.
peluang pemenuhan orderan nasabah bisa
makin kecil karena Keinginan sebagian
besar nasabah agar penjemputan paket dilakukan selambat mungkin, yakni tepat
sebelum
jam kerja berakhir (biasanya jam 5 sore).
Untuk
menurunkan variabilitas penjemputan pesanan yang masuk melalui telepon
maka
perusahaan dapat mendorong perubahan perilaku nasabah dari penentuan
penjemputan jam 5 sore menjadi bergeser pada jam sebelumnya. Ini misalnya dapat
dilakukan dengan menawarkan paket promosi berupa discount harga untuk layanan
pada jam tertentu yang ditetapkan perusahaan. Dengan cara seperti ini beban
kerja
pada menjelang jam 5 sore dapat berkurang. Produktifitas jumlah
layanan/supir yang
dapat dilayani bisa lebih besar.
- Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh kepuasan nasabah. Dengan demikian Pengukuran kinerja penjemputan paket kiriman seharusnya melibatkan ketiga elemen iatas dalam hubungannya dengan pelayanan Nasabah. Survey kepuasn pelanggan bisa digunakan sebagai alat ukur kinerja penjemputan paket kiriman. Umpan balik dari hasil survey bisa menguslkan langkah perbaikan
- Standard kerja berguna sebagai pedoman bagi setiap karyawan dalam pelaksanaan kerja. Standard kerja yang baik akan memasukan informasi bukan hanya dalam kondisi kerja normal, namun juga dalam kondisi kerja yang terburuk, misalnya , cuaca buruk, lalulintas yang padat.
- Setiap perusahaan akan dihadapkan pada factor terduga dan tidak terduga dalam pelaksanaan bisnisnya. Kemampuan berhadapan dengan semua factor kerja ini akan membedakan tingkat kesuksesan masing-masing perusahaan.
No comments:
Post a Comment
Please leave acomment.
I`ll Reply it soon